Kamis, 09 Januari 2014

pengertian, definisi, manfaat dan contoh DFD

Data Flow Diagram

pengertian
Pengertian Data Flow Diagram Menurut Para Ahli
•             Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Wikipedia adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
•             Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Wijaya (2007) Adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam obyek kemudian melewati suatu proses yang mentransformasikan ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain.
•             Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Kristanto, 2003 adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluaran dari sistem, dimana data di simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut
•             Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Jogiyanto Hartono, 2005-701 Adalah Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data system
Tujuan DFD
Tujuan DFD adalah :
1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem
2. Menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data

Manfaat DFD
Manfaat DFD adalah :
- Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
- DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
- DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Symbol-simbol
Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama, yaitu untuk membuat dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru.
Empat simbol yang digunakan :



Jenis DFD
Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu ;
§  Context Diagram (CD)
§  Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled
§  DFD Fisik
§  DFD Logis



1.      Context Diagram (CD)
Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. (CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD :
-          Terminologi sistem
-          Menggunakan satu simbol proses
-          Nama/keterangan di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem tersebut
-          Antara Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung
-          Jika Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran yang dipermainkan personil tersebut.
-          Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.

2.      Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled
            Dalam diagram n DFD dapat digunakan untuk menggambarkan diagram fisik maupun diagram diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil pengembangan dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down partitioning. Jika kita melakukan pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang seimbang. Sebagai contoh, gambar 1.1, gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4 dan gambar 1.5.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD ialah:
-          Adanya ketentuan – ketentuan Pemberian Nomor pada diagram level n
-          Jangan menghubungkan langsung antara satu penyimpanan dengan penyimpanan lainnya (harus melalui proses).
-          Jangan menghubungkan langsung dengan tempat penyimpanan data dengan entitas eksternal / terminator (harus melalui proses), atau sebaliknya.
-          Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak pernah mengeluarkan output yang disebut dengan istilah “black hole”.
-          Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input tetapi tidak pernah digunakan untuk proses.
-          Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data yang terbatas yang disebut dengan istilah “magic process”.
-          Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran

3.      DFD Fisik
            Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian), atau mesin (misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang dilakukan, tetapi menunjukkan  dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan.

4.      DFD Logis
            Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.

Syarat Memuat DFD
Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika

Tips-tips dalam membuat DFD
Berikut ini tips-tips dalam membuat DFD :
1.            Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi dapat dibaca dengan mudah
2.            Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata benda
3.            Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten (identitas perlu)
4.            Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya
5.            Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya
6.            Banyaknya proses  yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 proses
7.            Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)
8.            Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih akan didekomposisi
9.            Pada Proses yang sudah tidak didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik
10.          Aliran ke storage harus melalui proses, tidak boleh langsung dari external entity
11.          Aliran data untuk Proses Report .. : harus ada aliran keluar. Akan ada aliran masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report
12.          Aliran data yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program.

Langkah membuat/menggambar DFD
Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis
besar langkah untuk membuat DFD adalah :
IDENTIFIKASI ENTITAS LUAR, INPUT DAN OUTPUT
Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.
BUAT DIAGRAM KONTEKS (DIAGRAM CONTEXT)
Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan
lingkungan luarnya.
Caranya :
- Tentukan nama sistemnya.
- Tentukan batasan sistemnya.
- Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
- Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.
- Gambarkan diagram konteks.
BUAT DIAGRAM LEVEL ZERO (OVERVIEW DIAGRAM)
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Caranya :
- Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
- Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan
konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang
masuk/keluar pada level berikutnya).
- Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
- Hindari perpotongan arus data
- Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).
BUAT DIAGRAM LEVEL SATU
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Caranya :
- Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
- Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan
konsep keseimbangan.
- Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
-Hindari perpotongan arus data.
- Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.
Contoh : 1.1, 1.2,

Kesalahan dalam pembuatan DFD
Umumnya kesalahan dalam pembuatan   DFD adalah :
1.            Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.
2.            Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.
3.            Input yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan proses
4.            Data Store tidak memiliki keluaran
5.            Data Store tidak memiliki masukan
6.            Hubungan langsung antar entitas luar
7.            Masukan langsung entitas data store
8.            Keluaran langsun dari data store ke Entitas  luar
9.            Hubungan langsung antar data store
10.          Data masukan dan keluaran yang tidak bersesuain dalam data store

Minggu, 05 Januari 2014

analisa jurnal DFD

ANALISA DFD JURNAL OPTIMIZING THE H.264/AVC VIDEO ENCODER APPLICATION STRUCTURE FOR RECONFIGURABLE AND APPLICATION-SPECIFIC PLATFORMS

Pada dfd ini menjelaskan alur dari suatu proses dimana proses awal 1.0  integer-pixel motion estimation lalu 1.1 sub-pixel motion estimation lalu 1.2 rate-distortion based mode decision lalu diakan melalkukan structur proses ke 2.0 motion compensation atau ke 2.1 intra-prediction, kemudian structur proses 2.0 menuju 3.1 yaitu residue and DCT (chroma)sedangkan 2.1 melakukan proses ke 3.2 yaitu residue and dct (intra luma 16x 16). Lalu proses 3.1 melakukan structure proses ke 5.0 hadamard transform 2x2 dan proses 3.2 melakukan structur data ke 6.0 hadamard transform 4x4 atau proses 3.0,3.1 dan 3.2 melakukan structur data ke 4.0 quanztion selanjutnya 4.0, 5.1, dan 6.1 melakukan structur data ke 9.0 cavlc atau selain ke 9.0 proses 6.1 juga melakukan proses structur data ke 6.2 inverse hadamard transform 4x4 selanjutnya 6.3 inverse quantization luma dc, selanjutnya proses 4.0 melakukan struktur data ke 4.1 yaitu invers quantization, lalu 4.1 melakukan struktur data ke 7.0 inverse dct(inter luma and intra luma) dan 5.2 melakukan structur data ke 5.3 inverse hadamard transform 2x2 dan 4.1 serta 5.3 melakukan structur data ke 7.1 inverse dct (chroma) selain kesini proses 4.1 juga melakukan proses struktur data ke 7.2 inverse dct (intra luma 16x16) 6.1 juga melakukan struktur data ke proses ini. Setelah itu terakhir struktur data ke 11.0 rate controller kemudian kembali lagi ke proses 1.2 dan akan terus berputar pada saat berproses.

Jadi menurut analisas saya DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu sistem.








Kamis, 02 Januari 2014

RANGKUMAN DFD

PENGERTIAN DATA FLOW DIAGRAM(DFD)

Pengertian

Data Flow Diagram atau DFD merupakan gambaran suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. Dengan adanya Data Flow Diagram maka pemakai sistem yang kurang memahami dibidang komputer dapat mengerti sistem yang sedang berjalan.

Pengertian Data Flow Diagram Menurut Para Ahli

Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Wikipedia adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Wijaya (2007)Adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam obyek kemudian melewati suatu proses yang mentransformasikan ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain.
Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Kristanto, 2003 adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluaran dari sistem, dimana data di simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebu
Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Jogiyanto Hartono, 2005-701 Adalah Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data system
dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang baru.

Empat simbol yang digunakan :

Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu ;

•  Context Diagram (CD)

•  DFD Fisik

•  DFD Logis

DFD Level

DFD dapat digambarkan dalam Diagram Context dan Level n. Huruf n dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran.

•  Diagram Context

•  Diagram Level n

-        DFD Logis

-        DFD Fisik

Context Diagram (CD)

Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. (CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem).

DFD Fisik

Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian), atau mesin (misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang dilakukan, tetapi menunjukkan  dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas).

DFD Logis


Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.


contoh DFD


sumber : 

Selasa, 12 November 2013

TUGAS







DFD atau diagram arus data adalah untuk menunjukkan hasil proses yang dijalankan data dalam sistem. di dalam dfd ini saya menggunakan dfd tingkat kedua dan menggunakan simbol diagram Yourdon dan DeMarco. disini saya menjelaskan alur atau proses terjadinya suatu sistem penjualan di dalam suatu ukm.

Senin, 28 Oktober 2013

Hasil Wawancara

Hasil Wawancara dengan Karyawan Toko Fhoto Copy

rizki     : Asalamualaikum wr. wb
uda       : walaikum salam wr. wb 
rizki      : maaf pak saya menggagu, saya dapat tugas untuk mewancarai seseorang, apa saya boleh untuk wawancari bapak?
uda        : tentu saja boleh
rizki      : kapan bapak membuka toko photo copy ini?
uda        : saya sudah lama membuka foto copy ini , 6 tahun 2006 dan mungkin saya orang pertama yang membuka toko foto copy ini
rizki     : apa saja yang di jaul di toko ini?
uda       : kita menjual berbagai perlengkapan photo copy/ aksesoris untuk kepeluan sekoloah disini
rizki     : apakah bapak mempunyai cabang untuk usaha ini? dan dimana tempatnya?
uda       : saya tidak mempuyai cabang atau toko lain , ini adalah toko satu-satunya yang saya memiliki , sebelum saya punya rumah untuk membuka usaha ini saya menyewa rumah. keuntungan yang saya peroleh saya tabungkan untuk membeli rumah
rizki      : berapa penghasilan bapak perbulan?
uda        : sekarang Rp1.500.000 perbulan. dulu dari penghasilan usaha ini saya bisa menyekolahkan  2 keponakan saya , namun sekrang untuk menyekolahkan anak saya saja sulit, mungkin karena dulu usaha ini masih sedikit.
rizki       : siapa yang selalu menyemangati bapak agar tetap bertahan dalam persaingan ini?
uda        : yang pasti keluarga saya istri dan anak-anak saya yang selalu menyemangati saya dan bos tempat bekerja selalu memberikan nasihat untuk tetap bertahan.

KESIMPULAN
Keberhasilan seseorang bisa diraih melalui perjuangan dan motivasi yang tinggi untuk maju. Dalam meraih cita-cita dan posisi yang dia tempati sekarang bisa diraih dengan perjuangan yang diharapkan bisa membangkitan motivasi generasi muda untuk maju meraih cita-cita mereka. Semangat dan pantang menyerah adalah kekuatan untuk bertahan dalam persaingan.
Keluarga adalah orang-orang yang selalu ada disamping dan didepan kita, yang selalu menyemangati kita ketika kita tidak bisa melakukan sesuatu, mereka menyemangati kita agar kita bisa melakukan sesuatu.
Saran
Jangan pernah putus asa dan tetap semangat dalam meraih cita-cita dan bercerminlah pada orang-orang yang berhasil meraih cita-citanya dengan penuh perjuangan.

Jangan berpangku tangan pada orang lain, berusahalah sendiri, contohnya dalam bekerja.

Selasa, 22 Oktober 2013

RANGKUMAN buku SIA

BAB 1.  Mengenal System Informasi Akutansi
Pada bab1 ini membahas  Lingkungan Sistem  Informasi Akutansi  , Penggunaan Sistem Informasi Akutansi , Aplikasi dan Peranti Lunak Akuntasi , dan Peran Akutannsi dalam Hubungan dengan SIA. Sistem informasi akutansi itu adalah suatu subsistem dan SIM yang menyediakan informasi akutansi dan keuangan , juga informasi lain yang di peroleh dari pengolahan rutin atas transaksi akutansi. Oleh karena itu system akutansi merupakan bagian utama dari perangkat informasi yang diperlukan oleh semua pengguna . ada 5 macam penggunaan informasi akutansi : (1) Membuat Laporan Eksternal (2) Mendukung Aktivitas Rutin (3) Mendukung pengambilan keputusan (4) Perencaaan dan Pengadilan (5) Menerapkan Pengendalian Internal.
                Interaksi antara system informasi akutansi dan seorang pengguna terdiri atas (1) pencatatan kejadian, sering kali menggunakan formal di layar monitor (on- screen forms), (2) pengentrian informasi tentang pemasok , pelanggan , karyawan, dan produk, (3) percetakan  dokumen , seperti pemesanaan pembelian dan faktur penjualan, (4) pencetakan laporan, seperti  laporan keuangan dan analisis penjualan Dan (5) pelaksaan permintaan informasi khusus untuk suatu maksud.
                Organisasi dapat menerapkan system akutansi dengan berbagai menggunakan off-the-shelf accounting software . off-the- software accounting software adalah peranti lunak komersial  yang siap pakai dan tersedia untuk dijual kepada masyarakat umum. Para akuntan dan manajer keuangan menggunakan system akutansi untukn semua fungsi yang dibahas sebelumnya ( menyusun laporan eksternal , menangani transaksi  rutin dan lain – lain.  

BAB 2  PROSES BISNIS DAN DATA
                Akutansi pada dasar nya adalah suatu system informasi dan sangat penting bagi para akuntan untuk mengetahui  bagaimana system informasi beroperasi .
                Proses bisnis merupakan seperangkat aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjula barang dan jasa . satu cara penting untuk mempelajari  proses bisnis perusahaan adalah dengan berfokus pada siklus transaksi . proses bisnis dapat di susun menjadi tiga siklus transaksi utama : 1). Siklus pemerolehan/pembelian , 2) . siklus konveksi , 3). Siklus pendapatan. Dua jenis penting dari file data adalah : file induk dan file transaksi. Seorang akuntan , abik dalam peran sebagai perancang atau penilai , perlu mengetahui informasi apa yang di simpan dan bagaimana pengorganisasiannya.  Dalam SIA , seorang perlu memerhatikan file induk dan file transaksi yang mendukung proses bisnis tertentu. Meskipun pengorganisasian nya data itu terlihat kompleks , pada kenyataan nya, efesien ketika ada banyak pemesan yang harus di catat. Keterangan umum tentang pemesanan di simpan di file pemesanan. Ketika mencatat suatu pemesanan (menambahkan record ke file pemesanan) untuk pelanggan yang ada, petugas pencatat pesanan di bebaskan dari beban mengenai pencatatan nama dan alamat pelanggan karena itu telah tersedia di dalam file pelanggan. Dengan demikian , nama dan alamat hanya sekali ssaja dicatat walaupun pelanggan tersebut melakukan banyak pemesanan.

BAB 3 MENDOKUMENTASIKAN SISTEM AKUTANSI
Bab ini mengajarkan bagaimana menyajian kejadian grafis dengan menggunakan diagram aktivitas UML. Di simplin dalam keadaan yang lebih baik mengenai suatu proses dan komunikasi yang lebih baik dari pemahaman itu.  Sebagaimana disebutkan sabelum nya  adalah penting bahwa para akuntan memahami suatu proses bisnis, konteks dimana system informasi dibuat dan di gunakan.

BAB 4 MENGINDENTIFIKASIKAN RESIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS
Bab ini di awali dengan definisi pengendalian internal dan pembahasan lima komponen nya, sebagaimana disebutkan di Laporan COSO , bab ini berfokus pada dua komponen penentuan resiko dan aktivitas pengendalian.
Aktivitas pengendalian diidentifikasi dan dikelompokan di butir utama yaitu input, arus kerja, pengendalian umum, atau penelaan kinerja. Bab ini menekan kan pengendalian arus kerja dan memisahkan penjelasan terperinci untuk pengendalian input dan pengendalian umum  ke bab-bab berikutnya , pengendalian arus kerja uang dibahas adalah pemisahan tugas, urutan kejadian yang di haruskan , pertanggung jawaban agen internal  dan sebagaimana. Penelaahan dann implemetasi melalui pemeliharaan file juga dibahas.